Singkong untuk Cafe |
Penggunaan Singkong Bumbu Harum Rasa untuk Cafe:
Anda pengelola cafe / kopitiam / warung kopi modern? Saat ini singkong goreng kembali menjadi salah satu menu laris pendamping minum kopi. Singkong goreng sendiri di Indonesia memang sejak zaman dahulu telah menjadi kudapan pendamping minum kopi yang sangat populer, karena keduanya bisa nge-blend, bisa menyatu dan menimbulkan sensasi rasa yang khas di mulut. Sebelumnya memang singkong goreng sangat jarang ditemui di cafe / warung kopi yang dikelola modern. Hal ini terjadi karena kesulitan untuk mencari bahan baku singkong yang baik dan empuk; yang masuk standar mutu untuk disajikan bersama minuman kopi yang harganya relatif mahal di cafe modern. Sesempurna apapun kopinya, jika singkong goreng pendampingnya keras dan kurang enak, ya jadi membuat pelanggan kapok untuk memesan lagi. Yang diinginkan pelanggan adalah singkong yang enak dan empuk. Kami mendapat masukan dari para pengelola café yang sekarang sudah menjadi pelanggan kami, bahwa umumnya kesulitan yang dialami untuk menyajikan singkong goreng sebagai menu adalah sbb: 1. Kesulitan mencari bahan baku singkong segar yang baik dan empuk. Memang umumnya ada pemasok yang bisa mengirim singkong segar sampai ke café, tetapi tidak bisa menjamin bahwa singkongnya selalu empuk. Kadang empuk kadang keras, walau yang jual ngotot bahwa singkongnya selalu bagus. Singkong empuk tidaknya tidak selalu bisa dilihat dari tampak luarnya. Setelah dikupas, dipotong dan diolah baru ketahuan empuk tidaknya. Padahal mana ada pemasok yang mau singkongnya ditolak atau dikembalikan kalau sudah dikupas dan dipotong? 2. Mengupas dan mengolah singkong mentah membuat dapur menjadi kotor. Pada singkong segar biasanya masih terbawa tanah dari kebunnya, karena singkong adalah umbi yang tumbuh di dalam tanah. Selain itu kulit singkong setelah lepas dari daging singkong mengeluarkan sejenis bau tidak sedap, sehingga kalau tidak segera dibuang dapur akan ikut berbau tidak sedap. Cafe sudah semestinya mengolah singkong yang bersih dan higienis. 3. Harus ada personil tersendiri untuk mengurus pembelian dan pengolahan singkong. Pengolahan singkong segar memang semuanya serba manual, mulai dari mengupas, membersihkan, memotong dll tidak ada mesinnya. Untuk itu apabila belanja singkong cukup banyak perlu setidaknya satu orang untuk mengurusi, padahal lebih sedikit personil di café tentunya cost bisa ditekan. 4. Singkong yang dibeli dan diolah sendiri susah di-audit nilai beli dan hasil jualnya. Hal ini disebabkan singkong segar masih mengandung kulit dan tanah dari kebun yang beratnya bisa mencapai 35% dari berat keseluruhan. Apalagi kalau singkongnya ternyata tidak segar, bagian yang dibuang bisa lebih dari 50%. Jadi biasanya perhitungan rugi dan laba menu singkong goreng ini hanya memakai asumsi saja, tidak akurat. 5. Singkong segar cepat berubah menjadi hitam warnanya. Singkong segar begitu dicabut dari tanah dan lepas dari batangnya, langsung bereaksi dengan oksigen dan air yang ada di udara dan lingkungan sekitarnya. Hasil dari reaksi itu adalah timbulnya warna biru tua di kedua ujungnya. Bagian yang telah berubah warnanya tsb menimbulkan lendir dan tidak layak dikonsumsi. Padahal singkong segar yang dibeli belum tentu habis terjual di hari yang sama, sehingga singkong yang terbuang banyak dan apabila dimasukkan dalam perhitungan, modal produksi menjadi mahal karena mesti meng-cover yang dibuang tadi. 6. Takaran per porsi saji yang tidak standar. Singkong, walaupun dari jenis yang sama, tidak memiliki perbandingan yang selalu sama bila dihitung volume dan beratnya. Maksudnya, 2 potong singkong yang sama besar, bila ditimbang beratnya bisa beda. Hal ini karena umbi singkong tidak memiliki kepadatan yang relatif merata seperti umbi kentang. Jadi misalnya Anda tetapkan per porsi 200 gram, bisa saja saat ini satu piring penuh, tetapi saat lain satu piring tidak penuh. Sebaliknya kalau ditetapkan 5 potong per porsi, bisa saja saat ini beratnya 200 gram, tetapi lain kali kurang atau lebih dari 200 gram; padahal singkong belinya kiloan. Jadi serba salah. Tentunya kesulitan pengelola café tidak ada hanya disebutkan di atas, tetapi pada intinya adalah walau perminat singkong goreng di café cukup banyak tapi proses persiapan dan pengolahan untuk mendapatkan seporsi singkong goreng yang berstandar tinggi repot bukan main dan cost-nya tinggi. Bermula dari permintaan pengelola café, maka Singkong Bumbu Harum Rasa, sebagai inovator singkong berbumbu siap goreng memberikan solusi sbb: Kami siapkan singkong bumbu siap goreng dalam kemasan dengan besar potongan singkong dan berat yang diminta. Singkong yang dipasok dibuat dari singkong segar dan bumbu terbaik dan dikemas modern. Produk kami bisa disimpan dalam lemari pendingin sebelum digunakan sehingga tidak ada yang terbuang. Singkongnya empuk dan bumbunya juga sudah terbukti cocok dengan lidah pelanggan café-café yang kami pasok. Karyawan Anda tidak perlu repot lagi bila ada pelanggan yang memesan menu singkong goreng, tinggal buka plastik dan goreng. Sambil menunggui singkong yang digoreng, bisa sambil menyiapkan pesanan kopi atau lainnya. Saat kopinya jadi, singkong gorengnya juga sudah jadi. 10 menit beres …! Dengan menggunakan produk kami, singkong goreng dengan praktis dapat disajikan. Dengan demikian, personil cafe dapat melakukan perkerjaan lain sehingga produktivitas tidak terbuang percuma. Jadi bila Anda berminat silakan kontak kami. Berikan nama, alamat, telpon (bukan hp) dan contact person café atau perusahaan Anda. Untuk item ini kami hanya melayani café dan perusahaan yang established dan beralamat jelas. Terima kasih. |